Sabtu, 03 Maret 2018

DSM IV dan V



DSM (The Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders) atau Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental adalah klasifikasi standar gangguan mental yang digunakan oleh profesional kesehatan mental di Amerika Serikat. Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental (DSM) diterbitkan oleh American Psychiatric Association dan menyediakan bahasa yang sama dan kriteria standar untuk klasifikasi gangguan mental. Hal ini digunakan di Amerika Serikat dan dalam derajat yang bervariasi di seluruh dunia, oleh dokter, peneliti, lembaga regulasi obat psikiatri, perusahaan asuransi kesehatan, perusahaan farmasi, dan pembuat kebijakan.
DSM yang digunakan sekarang ialah edisi V yang diterbitkan pada 18 Mei 2013, namun penggunanaan DSM IV masih digunakan. DSM V merupakan pembaruan dari DSM IV sehingga DSM V lebih terperinci serta memuat nama-nama gangguan mental yang baru. Dalam DSM IV menggunakan diagnosis multiaksial sedangkan pada DSM V tidak menggunakan diagnosis multiaksial. Pada DSM IV memiliki 172 jenis gangguan mental spesifik, sedangkan pada DSM V memiliki 157 gangguan mental spesifik. Pada DSM V gangguan mental sexual aversion disorder ditiadakan.
Perbedaan antara DSM-IV dan DSM-V sebagai berikut:
No.
KETERANGAN
DSM IV
DSM V
1
Sistem Aksial
Menggunakan sistem multiaksial (aksis I-V)
Menggunakan sistem non aksial dan juga aksis III dimasukkan dalam aksis I dan II
2
Terrminologi
Menggunakan istilah “mental retardation”
Menggunakan istilah “intellectual disability”
3
Klasifikasi Asessmen
-gangguan autistik
-asperger
-pervasive
Gangguan autistik, asperger, dan pervasive disebut sama dengan istilah ASD (Autism Spectrum Disorder)
4
ASD (Autism Spectrum Disorder)
Triadic (komunikasi, bahasa dan interaksi sosial)
Dyadic (hambatan komunikasi social dan minat yang terfiksasi dan perilaku berulang)
5
Profil Sensori Autis
Tidak ada
Profil sensori autism masuk dalam gejala minat yang terfiksasi dan perilaku berulang
6
OCD (Obsesive Compulsive Disorder)
Masih dalam cakupan anxiety disorder
Tidak menjadi cakupan dalam anxiety disorde
7
Comorbrid
tidak ada
Diakui adanya diagnose comorbrid dimana terjadi terdeteksinya dua gangguan sekaligus. Misalnya ADHD & ASD
Tabel 1. Perbedaan Antara DSM-IV dan DSM-V
  1. Anak Autis Berdasarkan DSM dan Perbedaannya
Autism Spectrum Disorder (ASD) adalah nama gangguan baru pada DSM V yang mana merupakan penggolongan baru dari gangguan perkembangan pervasif. Pada DSM IV,  Autism Spectrum merupakan 4 gangguan berbeda yaitu: autism, Asperger’s disorder, childhood disintegrative disorder dan pervasive development disorder dan pada DSM V dijadikan satu menjadi Autism Spectrum Disorder.
Isi dari DSM-IV tersebut dalam Sunu (2012: 13-14) terdapat beberapa kriteria yang menyangkut pada anak dengan Autism Spectrum Disorder (ASD), diantaranya sebagai berikut :
1.       Minimal ada 6 gejala dari (1), (2), dan (3), dengan sedikitnya dua gejala dari (1) dan masing-masing satu gejala dari (2) dan (3).
·      Gangguan kualitatif dalam interaksi sosial yang timbal balik. Minimal harus ada 2 gejala sebagai berikut:
(1)      tak mampu menjalin interaksi sosia yang cukup memadai : kontak mata          sangat kurang, ekspresi muka kurang hidup, gerak-gerik yang kurang tertuju.
(2)      tidak bisa bermain dengan teman sebaya.
(3)     tidak dapat merasakan apa yang dirasakan orang lain.
(4)      kurangnya hubungan sosial dan emosional yang timbal balik.
·      Gangguan kualitatif dalam bidang komunikasi yang ditunjukkan oleh minimal satu dari gejala-gejala sebagai berikut:
(1)     Berbicara terlambat atau bahkan sama sekali tidak berkembang (tidak ada usaha untuk mengimbangi komunikasi dengan cara lain selain bicara).
(2)               Bila bisa bicara, bicaranya tidak dipergunakan untuk berkomunikasi.
(3)               Sering mempergunakan bahasa yang aneh dan diulang-ulang.
(4)               Cara bermain kurang variatif, kurang imajinatif dan kurang bisa meniru.
·      Suatu pola yang dipertahankan dan diulang-ulang dalam perilaku, minat dan kegiatan. Sedikitnya harus ada satu dari gejala sebagai berikut:
(1)     Mempertahankan satu minat atau lebih dengan cara yang sangat khas dan berlebih-lebihan.
(2)     Terpaku pada suatu kegiatan yang ritualistik atau rutinitas yang tidak ada gunanya.
(3)                  Ada gerakan-gerakan yang aneh yang khas dan diulang-ulang.
(4)                  Seringkali sangat terpukau pada bagian-bagian benda.
2.       Sebelum umur 3 tahun tampak adanya keterlambatan atau gangguan dalam bidang (1) interaksi sosial, (2) bicara dan berbahasa, (3) cara bermain yang kurang variatif.
3.       Bukan disebabkan oleh Sindroma Rett dan Gangguan Disintegratif Masa Anak-anak
Kriteria diagnosis autisme menurut DSM V adalah sebagai berikut:
1)   ≥ 6 dari (1), (2), (3) dengan sekurang-kurangnya 2 dari (1) dan satu dari (2) dan (3)
·      Gangguan kualitatif interaksi sosial
(1)     Tidak mampu menjalin interaksi non verbal (kontak mata, ekspresi wajah, gestur).
(2)     Kesulitan bermain dengan teman sebaya.
(3)     Tidak ada empati dan minat.
(4)     Tidak ada timbal balik sosial/emosional.
·      Gangguan kualitas komunikasi
(1)     Terlambatnya atau tidak ada perkembangan bicara (tidak berusaha untuk melakukan komunikasi verbal).
(2)     Gangguan dalam memulai/pertahankan percakapan.
(3)     Menggunakan bahasa idiosinkartik secara stereotypic dan berulang.
(4)     Tidak ada permainan khayalan/imaginatif.
·      Pola perilaku, minat, aktivitas terbatas, berulang dan sterotipe
(1)     Mempertahankan 1 minat/lebih dengan berlebihan
(2)     Terpaku pada suatu rutinitas.
(3)     Gerakan gestur khas (manarisme motorik) stereotypic dan berulang (ex: jentikan jari)
·      Keterlambatan/fungsi abnormal pada minimal satu bidang dari: interaksi sosial, bahasa dalam interaksi, permainan simbolik (onset < 3 tahun).
·      Gangguan tidak dapat dijelaskan oleh gangguan rett/ gangguan degenerative masa kanak-kanak.



DAFTAR PUSTAKA

Sitorus, Martha. 2012. Apakah DSM Itu?. (http://marthasitorus.blogspot.co.id/2012/06/apakah-dsm-itu.html, diakses 15 Februari 2018)
Prayogo, Denda. 2016. Perubahan Dalam DSM IV ke DSM V. (http://denyogo.blogspot.co.id /2016/11/perubahan-dalam-dsm-iv-ke-dsm-v.html, diakses tanggal 15 Februari 2018)
Nugraheni, S A. (2012). Menguak Belantara Autisme. Buletin Psikologi, 20, 9-17.
Koswara, Deded. 2013. Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus Anak Autis. Jakarta: PT Luxima Metro Media.
Sutadi, Rudy. 2013. Sejarah Autisme. (https://www.kompasiana.com/lizarudy/ sejarahautisme_552e0e296ea834402a8b4589, diakses tanggal 15 Februari 2018)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar