DSM (The Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders) atau
Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental adalah klasifikasi standar
gangguan mental yang digunakan oleh profesional kesehatan mental di Amerika
Serikat. Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental (DSM) diterbitkan oleh
American Psychiatric Association dan menyediakan bahasa yang sama dan kriteria
standar untuk klasifikasi gangguan mental. Hal ini digunakan di Amerika Serikat
dan dalam derajat yang bervariasi di seluruh dunia, oleh dokter, peneliti,
lembaga regulasi obat psikiatri, perusahaan asuransi kesehatan, perusahaan
farmasi, dan pembuat kebijakan.
DSM yang digunakan sekarang ialah
edisi V yang diterbitkan pada 18 Mei 2013, namun penggunanaan DSM IV masih
digunakan. DSM V merupakan pembaruan dari DSM IV sehingga DSM V lebih
terperinci serta memuat nama-nama gangguan mental yang baru. Dalam DSM IV
menggunakan diagnosis multiaksial sedangkan pada DSM V tidak menggunakan
diagnosis multiaksial. Pada DSM IV memiliki 172 jenis gangguan mental spesifik,
sedangkan pada DSM V memiliki 157 gangguan mental spesifik. Pada DSM V gangguan
mental sexual aversion disorder ditiadakan.
Perbedaan antara DSM-IV dan DSM-V
sebagai berikut:
No.
|
KETERANGAN
|
DSM IV
|
DSM V
|
1
|
Sistem
Aksial
|
Menggunakan sistem multiaksial (aksis I-V)
|
Menggunakan
sistem non aksial dan juga aksis III dimasukkan dalam aksis I dan II
|
2
|
Terrminologi
|
Menggunakan
istilah “mental retardation”
|
Menggunakan
istilah “intellectual disability”
|
3
|
Klasifikasi
Asessmen
|
-gangguan
autistik
-asperger
-pervasive
|
Gangguan
autistik, asperger, dan pervasive disebut sama dengan istilah ASD (Autism
Spectrum Disorder)
|
4
|
ASD (Autism
Spectrum Disorder)
|
Triadic
(komunikasi, bahasa dan interaksi sosial)
|
Dyadic (hambatan komunikasi social dan minat yang
terfiksasi dan perilaku berulang)
|
5
|
Profil
Sensori Autis
|
Tidak
ada
|
Profil
sensori autism masuk dalam gejala minat yang terfiksasi dan perilaku berulang
|
6
|
OCD
(Obsesive Compulsive Disorder)
|
Masih
dalam cakupan anxiety disorder
|
Tidak
menjadi cakupan dalam anxiety disorde
|
7
|
Comorbrid
|
tidak
ada
|
Diakui
adanya diagnose comorbrid dimana terjadi terdeteksinya dua gangguan
sekaligus. Misalnya ADHD & ASD
|
Tabel 1. Perbedaan Antara DSM-IV
dan DSM-V
- Anak Autis Berdasarkan DSM dan Perbedaannya
Autism Spectrum Disorder (ASD) adalah nama
gangguan baru pada DSM V yang mana merupakan penggolongan baru dari gangguan
perkembangan pervasif. Pada DSM IV, Autism Spectrum merupakan 4 gangguan
berbeda yaitu: autism, Asperger’s disorder, childhood disintegrative disorder dan pervasive development disorder dan pada
DSM V dijadikan satu menjadi Autism
Spectrum Disorder.
Isi dari DSM-IV tersebut dalam Sunu
(2012: 13-14) terdapat beberapa kriteria yang menyangkut pada anak dengan Autism Spectrum Disorder (ASD),
diantaranya sebagai berikut :
1.
Minimal
ada 6 gejala dari (1), (2), dan (3), dengan sedikitnya dua gejala dari (1) dan
masing-masing satu gejala dari (2) dan (3).
·
Gangguan kualitatif dalam interaksi sosial yang
timbal balik. Minimal harus ada 2 gejala sebagai berikut:
(1)
tak mampu
menjalin interaksi sosia yang cukup memadai : kontak mata sangat kurang, ekspresi muka kurang
hidup, gerak-gerik yang kurang tertuju.
(2)
tidak bisa bermain dengan teman sebaya.
(3)
tidak dapat merasakan apa yang dirasakan orang
lain.
(4)
kurangnya hubungan sosial dan emosional yang
timbal balik.
·
Gangguan kualitatif dalam bidang komunikasi yang
ditunjukkan oleh minimal satu dari gejala-gejala sebagai berikut:
(1)
Berbicara terlambat atau bahkan sama sekali
tidak berkembang (tidak ada usaha untuk mengimbangi komunikasi dengan cara lain
selain bicara).
(2)
Bila bisa bicara, bicaranya tidak dipergunakan
untuk berkomunikasi.
(3)
Sering mempergunakan bahasa yang aneh dan
diulang-ulang.
(4)
Cara bermain kurang variatif, kurang imajinatif
dan kurang bisa meniru.
·
Suatu pola yang dipertahankan dan diulang-ulang
dalam perilaku, minat dan kegiatan. Sedikitnya harus ada satu dari gejala sebagai
berikut:
(1)
Mempertahankan satu minat atau lebih dengan cara
yang sangat khas dan berlebih-lebihan.
(2)
Terpaku pada suatu kegiatan yang ritualistik
atau rutinitas yang tidak ada gunanya.
(3)
Ada gerakan-gerakan yang aneh yang khas dan
diulang-ulang.
(4)
Seringkali sangat terpukau pada bagian-bagian
benda.
2.
Sebelum
umur 3 tahun tampak adanya keterlambatan atau gangguan dalam bidang (1)
interaksi sosial, (2) bicara dan berbahasa, (3) cara bermain yang kurang
variatif.
3.
Bukan
disebabkan oleh Sindroma Rett dan Gangguan Disintegratif Masa Anak-anak
Kriteria diagnosis autisme menurut
DSM V adalah sebagai berikut:
1)
≥ 6 dari (1), (2), (3) dengan sekurang-kurangnya
2 dari (1) dan satu dari (2) dan (3)
·
Gangguan kualitatif interaksi sosial
(1)
Tidak mampu menjalin interaksi non verbal
(kontak mata, ekspresi wajah, gestur).
(2)
Kesulitan bermain dengan teman sebaya.
(3)
Tidak ada empati dan minat.
(4)
Tidak ada timbal balik sosial/emosional.
·
Gangguan kualitas komunikasi
(1)
Terlambatnya atau tidak ada perkembangan bicara
(tidak berusaha untuk melakukan komunikasi verbal).
(2)
Gangguan dalam memulai/pertahankan percakapan.
(3)
Menggunakan bahasa idiosinkartik secara
stereotypic dan berulang.
(4)
Tidak ada permainan khayalan/imaginatif.
·
Pola perilaku, minat, aktivitas terbatas,
berulang dan sterotipe
(1)
Mempertahankan 1 minat/lebih dengan berlebihan
(2)
Terpaku pada suatu rutinitas.
(3)
Gerakan gestur khas (manarisme motorik) stereotypic
dan berulang (ex: jentikan jari)
·
Keterlambatan/fungsi abnormal pada minimal satu
bidang dari: interaksi sosial, bahasa dalam interaksi, permainan simbolik
(onset < 3 tahun).
·
Gangguan tidak dapat dijelaskan oleh gangguan
rett/ gangguan degenerative masa kanak-kanak.
DAFTAR PUSTAKA
Sitorus, Martha. 2012. Apakah DSM Itu?. (http://marthasitorus.blogspot.co.id/2012/06/apakah-dsm-itu.html, diakses 15 Februari 2018)
Prayogo, Denda. 2016. Perubahan Dalam DSM
IV ke DSM V. (http://denyogo.blogspot.co.id
/2016/11/perubahan-dalam-dsm-iv-ke-dsm-v.html, diakses tanggal 15 Februari
2018)
Nugraheni,
S A. (2012). Menguak Belantara Autisme. Buletin Psikologi, 20, 9-17.
Koswara, Deded. 2013. Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus Anak Autis. Jakarta: PT Luxima
Metro Media.
Sutadi, Rudy. 2013. Sejarah Autisme. (https://www.kompasiana.com/lizarudy/ sejarahautisme_552e0e296ea834402a8b4589, diakses tanggal 15 Februari 2018)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar